Rabu, 12 Agustus 2009
di tengah dunia di bilik dunianya
di tengah dunia di bilik dunianya
tiada karya besar dapat lahir tanpa kesungguhan,
pengorbanan dan konsentrasi.
dan tiada mungkin itu terlahir dari seorang penikmat dunia
karena ketekunan tersebut membutuhkan kecintaan
dan
kecintaan dan ketekunan tersebut sering berarti
melupakan.
kadang juga berarti mengorbankan.
banyak kepentingan lainnya
sampai suatu ketika melahirkan
jempol ke bawah karena egoisnya
sampai suatu ketika melahirkan
jempol ke atas karena bermanfaat sepanjang masa
dan yang sering terjadi
seperti Mbah Surip yang masih harus mengumpulkan
logam-logam di saku yang bergantung tak beraturan
untuk segelas kopi dan tiga sendok kecil gula pasir
di tengah kekaguman dunia
di dalam bilik dunianya
Langganan:
Postingan (Atom)